Mandan / miss pasti pernah melihat film/komik berjudul Asterix and Obelix baik yang versi nyata maupun yang versi kartun, Asterix dan Obelix adalah penduduk dari sebuah suku di Eropa yang bernama suku Gallia atau Galia. Di dalam film Asterix dan Obelix, diceritakan bahwa penduduk suku Gallia berhasil mempertahankan wilayahnya dari serangan pasukan romawi dan malahan menjadi sahabat Julius Cesar.
Padahal menurut cerita sejarah yang asli, justru kebalikannya.
Pertempuran Alesia atau Pengepungan Alesia adalah konflik yang terjadi pada September 52 SM di sekitar Gallia oppidum di Alesia, pusat kota utama dan kota bukit suku Mandubii, kemungkinan terletak di Chaux-des-Crotenay (Jura). Penyelidikan awal meletakkan Alesia di puncak Gunung Mont Auxois, di atas Alise-Sainte-Reine modern di Perancis, tetapi lokasi ini tidak sesuai dengan gambaran Caesar mengenai pertempuran tersebut. Alise-Sainte-Reine masih merupakan lokasi resmi Alesia.
Pertempuran ini terjadi antara tentara Republik Romawi, dikomandoi oleh Kaisar Julius (Julius Caesar), dibantu oleh komandan kavaleri Markus Antonius, Titus Labienus dan Gaius Trebonius, melawan aliansi suku-suku Gallia yang bersatu di bawah pimpinan Vercingetorix dari Averni.
Bangsa Gallia di bawah Vercingetorix melawan dengan gigih, mereka akhirnya menyerah setelah benteng mereka dikelilingi oleh barikade oleh tentara Caesar untuk mencegah bangsa Gallia mendapat makanan dari luar.
Alesia merupakan pertempuran utama antara bangsa Gallia dan Romawi dan menandakan titik perubahan dalam Perang Gallia oleh Roma. Pengepungan Alesia dianggap sebagai salah satu pencapaian militer Caesar teragung dan masih merupakan salah satu contoh klasik siegewar. Kejadian ini digambarkan oleh beberapa sejarahwan pada zaman tersebut, termasuk Caesar sendiri dalam De Bello Gallico.
Setelah kemenangan Romawi, Gallia (letaknya di sekitar Perancis masa kini) ditaklukkan dan menjadi provinsi Romawi. Penolakan senat Romawi untuk memberikan Caesar penghormatan bagi kemenangannya dalam Perperangan Gallia akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab perang saudara Romawi 50-45 SM.
Kegigihan bangsa Gallia inilah yang kemudian mengilhami kartunis René Goscinny dan Albert Uderzo menciptakan tokoh kartun Asterix dan Obelix.
ilustrasi gambar saat penduduk gallia menyerah dihadapan Julius Cesar
Lalu, dimanakah sebenarnya wilayah suku Gallia,?. jika dirunut berdasarkan wilayah kerajaan romawi di Italia (dengan Colosseum Roma sebagai patokan pusatnya), maka Gallia adalah kawasan Eropa Barat yang saat ini adalah negara Italia bagian utara, Perancis, Belgia, Swiss bagian barat, serta bagian wilayah Belanda dan Jerman di barat Sungai Rhein.
wilayah kekuasaan suku Gallia
Suku Gallia termasuk salah satu suku Barbar yang ada di sekitar kekaisaran Romawi (pengertian suku Barbar yang sebenarnya adalah suku di daerah kekaisarang romawi yang belum bisa ditaklukan oleh kekaisaran Romawi, bukan pengertian umum yang mendeskripsiukan suku Barbar sebagai suku kejam yang brutal, pemakan daging, bertubuh besar, dan yang lainya). Orang-orang suku Gallia hidup menyebar di Eropa pada zaman Romawi, mereka menggunakan Bahasa Gallia.suku ini juga dikenal sebagai suku yang ramah dan sangat benci peperangan
Wilayah Gallia yang sebagian merupakan pegunungan menjadikan suku ini mempunyai banyak kekayaan alam yang melimpah (mereka sebagian besar tinggal di lereng peguungan Alpen Italia), hal inilah yang kemudian menjadikan Julius cesar sangat berambisi untuk menguasai wilayah suku Gallia.
Hingga kini ras keturunan suku Gallia masih simpang siur, masih banyak orang yang belum tahu secara pasti, tapi sebagian besar penduduk eropa mempercayai bahwa keturunan suku Gallia yang masih hidup hingga sekarang adalah orang-orang prancis yang hidup di daerah sepanjang pegunungan Alpen. Dan yang pasti, penampilan mereka tidak sama seperti asterix dan obelix.
Facebook Fans
Map Visitor
LANGUAGE
Senin, 02 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar